Berita
Perbedaan antara precession vortex flowmeter dan vortex flowmeter
Dalam bidang pengukuran aliran industri, precession vortex flowmeter dan vortex flowmeter merupakan dua jenis flowmeter yang umum digunakan, yang banyak diterapkan dalam industri minyak, kimia, dan gas alam. Meskipun keduanya berlandaskan prinsip getaran fluida, prinsip kerja, karakteristik struktural, serta skenario penerapan keduanya sangat berbeda. Artikel ini akan menganalisis perbedaan keduanya dari perspektif teknis, sehingga membantu pengguna dalam memilih flowmeter yang tepat secara lebih akurat.
1.Prinsip kerja yang berbeda
Precession vortex flowmeter memanfaatkan efek precessi dari vortex (pusaran yang pusatnya berputar sepanjang sumbunya) yang dihasilkan ketika fluida melewati sudu-sudu pandu spiral, untuk menghitung laju aliran dengan mendeteksi frekuensi vortex. Struktur internalnya umumnya terdiri dari flow guide, vortex generator, dan sensor.
Flowmeter vortex menggunakan prinsip Karman vortex street. Ketika fluida mengalir melalui sebuah bluff body (seperti prisma segitiga), dua buah vortex street yang saling bergantian terbentuk di belakangnya. Laju aliran diperkirakan dengan mendeteksi frekuensi vortex street.
2.Media dan kondisi kerja yang berlaku
Alat ukur aliran precessional vortex :
Sangat cocok untuk gas bertekanan rendah (seperti gas alam, udara terkompresi, dan gas batu bara), memiliki sensitivitas tinggi terhadap kecepatan gas rendah.
Kebutuhan pipa lurus relatif rendah (3D di depan dan 1D di belakang, di mana D adalah diameter pipa), tetapi memiliki penurunan tekanan tinggi.
Vortex Flowmeter :
Universal Cair/Gas: Umum digunakan untuk uap (jenuh/panas lanjut), cairan (air, minyak, dll.), dan gas (udara, gas, dll.), menawarkan adaptasi yang lebih luas.
Ketahanan getaran lemah, tidak cocok untuk lingkungan dengan getaran tinggi.
Memerlukan panjang pipa lurus yang cukup (biasanya 10D di depan dan 5D di belakang) untuk memastikan akurasi dan meminimalkan penurunan tekanan.
3.Akurasi dan jangkauan
Flowmeter vortex presesi menawarkan akurasi tinggi pada laju alir rendah, tetapi rasio turndown-nya relatif sempit.
Flowmeter vortex menawarkan rasio turndown yang lebih lebar dan pengukuran lebih stabil pada laju alir menengah hingga tinggi, tetapi mungkin mengalami penurunan akurasi pada laju alir rendah.
Flowmeter vortex presesi unggul dalam pengukuran gas alam, sedangkan flowmeter vortex lebih cocok untuk mengukur uap atau aliran cairan besar. Pengguna sebaiknya melakukan pemilihan secara komprehensif berdasarkan karakteristik media, kisaran aliran, dan lingkungan instalasi.